Dalam episode terbaru anime Oshi no Ko memperlihatkan Aqua yang mengalami PTSD dimana dia mengalami hal tersebut setelah dia mengingat kejadian terburuk dalam hidupnya, dimana dia menyaksikan pembunuhan Ai dihadapannya saat masih kecil.
Meskipun dia sudah menjalani konseling beberapa tahun terakhir, tetapi hal itu lantas muncul kembali dalam beberap waktu. Lalu lantas apa sih PTSD dan bagaimana cara menanganinya berikut ini penjelasannya.
Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah gangguan kesehatan mental yang bisa berkembang setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis. Peristiwa tersebut bisa berupa perang, bencana alam, kecelakaan serius, serangan fisik atau seksual, dan kejadian mengerikan lainnya. PTSD dapat mempengaruhi siapa saja, tidak tergantung usia, jenis kelamin, atau latar belakang. Artikel ini akan membahas gejala, penyebab, diagnosis, serta penanganan PTSD.
Gejala PTSD
Gejala PTSD biasanya muncul dalam waktu tiga bulan setelah peristiwa traumatis, meskipun dalam beberapa kasus bisa muncul bertahun-tahun kemudian. Gejala-gejala ini terbagi dalam empat kategori utama:
1. Pengalaman Kembali (Re-experiencing):
- Kilas balik (flashbacks)
- Mimpi buruk
- Pikiran yang mengganggu tentang peristiwa traumatis
2. Penghindaran (Avoidance):
- Menghindari tempat, aktivitas, atau orang yang mengingatkan pada trauma
- Menolak membicarakan atau memikirkan peristiwa traumatis
3. Perubahan dalam Kognisi dan Suasana Hati:
- Perasaan negatif yang berkepanjangan tentang diri sendiri atau orang lain
- Kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati
- Merasa terasing dari orang lain
- Sulit mengingat aspek penting dari peristiwa traumatis
4. Perubahan dalam Reaksi Fisik dan Emosional (Hyperarousal):
- Mudah terkejut atau takut
- Sulit tidur
- Ledakan kemarahan
- Merasa tegang atau "waspada terus-menerus"
Penyebab PTSD
PTSD dapat dipicu oleh berbagai jenis peristiwa traumatis. Tidak semua orang yang mengalami trauma akan mengembangkan PTSD, tetapi beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya, antara lain:
- Intensitas Trauma: Peristiwa yang sangat intens atau berulang kali dialami cenderung meningkatkan risiko.
- Riwayat Trauma: Orang dengan riwayat trauma sebelumnya lebih rentan terhadap PTSD.
- Dukungan Sosial: Kurangnya dukungan sosial setelah peristiwa traumatis dapat memperburuk gejala.
- Faktor Biologis: Genetika dan faktor kimia otak juga dapat berperan dalam perkembangan PTSD.
Diagnosis PTSD
Diagnosis PTSD dilakukan oleh profesional kesehatan mental melalui wawancara klinis dan penilaian gejala. Mereka mungkin menggunakan kriteria dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association. Untuk diagnosis PTSD, gejala harus berlangsung lebih dari satu bulan dan menyebabkan gangguan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari.
Penanganan PTSD
PTSD dapat diobati melalui berbagai pendekatan, termasuk terapi psikologis dan obat-obatan. Beberapa metode yang efektif antara lain:
1. Terapi Kognitif-Perilaku (Cognitive Behavioral Therapy - CBT):
- Fokus pada mengubah pola pikir dan perilaku yang terkait dengan trauma.
- Exposure therapy, salah satu jenis CBT, membantu penderita secara bertahap menghadapi dan mengurangi rasa takut terhadap memori trauma.
2. Terapi Berbasis Mata (Eye Movement Desensitization and Reprocessing - EMDR):
- Menggunakan gerakan mata terkontrol untuk membantu memproses dan mengurangi dampak emosi dari ingatan traumatis.
3. Obat-obatan:
- Antidepresan, seperti Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs), sering digunakan untuk mengelola gejala PTSD.
- Obat anti-kecemasan dan obat tidur mungkin diresepkan dalam beberapa kasus.
4. Dukungan Sosial dan Kelompok Dukungan:
- Dukungan dari keluarga, teman, dan kelompok dukungan dapat sangat membantu dalam proses pemulihan.
PTSD adalah gangguan serius yang memerlukan perhatian dan perawatan profesional. Dengan pengobatan yang tepat, banyak individu yang mengalami PTSD dapat memulihkan kualitas hidup mereka dan mengurangi gejala yang mengganggu. Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang PTSD dan memberikan dukungan bagi mereka yang mengalaminya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mungkin mengalami PTSD, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.***
Sumber: berbagai sumber
0 Komentar